Pemanenan atau pemetikan daun tembakau yang terbaik adalah pada saat tanaman cukup umur dan daun-daunnya telah matang petik yang dicirikan dengan warna hijau kekuning-kuningan. Daun-daun yang demikian akan menghasilkan krosok yang bermutu tinggi dan aromanya tajam.
Krosok tembakau yang bermutu tinggi mempunyai nilai jual yang tinggi.
Namun, pada beberapa hal, misalnya karena permintaan pasar dan letak daun pada batang, maka pemetikan yang terbaik dapat dilakukan pada tingkatan daun hampir masak. Karena bila dipetik tepat masak dan masak sekali, kualitas daun setelah pengeringan justru mengalami kemerosotan terutama aromanya Untuk golongan tembakau cerutu, pemungutan daun yang baik adalah pada tingkat kemasakan tepat masak atau hampir masak.
Pemetikan pada tingkatan ini akan menghasilkan krosok yang berwarna keabu-abuan (vaal) dan elastis. Pemungutan daun muda atau daun tua akan menghasilkan krosok yang rapuh (tidak elastis) dan warna yang tidak menarik
Untuk tembakau golongan sigaret, misalnya Virginia, pemanenan daun yang terbaik adalah pada tingkat kemasakan tepat masak atau masak sekali. Apabila pasar menghendaki krosok yang halus, pemetikan daun dapat dilakukan pada tingkat kemasakan masak sekali.
Caranya adalah dengan memperpanjang waktu pemetikan 5-10 hari dari tingkat pemasakan tepat masak. Untuk jenis Tembakau Turkiyang tergolong tembakau sigaret pula, pemetikan daun yang baik adalah pada tingkat kematangan hampir masak atau masih kehijauan
Permasalahan yang kadang terjadi yaitu adanya kesalahan dalam pemetikan daun yaitu daun-daun yang dipetik terlampau muda, akibatnya akan menghasilkan krosok yang berkualitas rendah, yakni berwarna hijau mati, kurang beraroma, warnanya cokelat tua, dan kisut sehingga harga di pasaran rendah.
Permasalahan lain yaitu daun tembakau yang dipetik telah lewat umur, daunnya sudah terlalu tua yang dicirikan dengan warna kuning tua yang menghasilkan krosok yang bermutu rendah. Karena itu diharapkan para pekerja lebih teliti lagi dalam memanen daun tembakau.
Selengkapnya tentang Panen dan Pascapanen Tembakau
Krosok tembakau yang bermutu tinggi mempunyai nilai jual yang tinggi.
Namun, pada beberapa hal, misalnya karena permintaan pasar dan letak daun pada batang, maka pemetikan yang terbaik dapat dilakukan pada tingkatan daun hampir masak. Karena bila dipetik tepat masak dan masak sekali, kualitas daun setelah pengeringan justru mengalami kemerosotan terutama aromanya Untuk golongan tembakau cerutu, pemungutan daun yang baik adalah pada tingkat kemasakan tepat masak atau hampir masak.
Pemetikan pada tingkatan ini akan menghasilkan krosok yang berwarna keabu-abuan (vaal) dan elastis. Pemungutan daun muda atau daun tua akan menghasilkan krosok yang rapuh (tidak elastis) dan warna yang tidak menarik
Untuk tembakau golongan sigaret, misalnya Virginia, pemanenan daun yang terbaik adalah pada tingkat kemasakan tepat masak atau masak sekali. Apabila pasar menghendaki krosok yang halus, pemetikan daun dapat dilakukan pada tingkat kemasakan masak sekali.
Caranya adalah dengan memperpanjang waktu pemetikan 5-10 hari dari tingkat pemasakan tepat masak. Untuk jenis Tembakau Turkiyang tergolong tembakau sigaret pula, pemetikan daun yang baik adalah pada tingkat kematangan hampir masak atau masih kehijauan
Permasalahan yang kadang terjadi yaitu adanya kesalahan dalam pemetikan daun yaitu daun-daun yang dipetik terlampau muda, akibatnya akan menghasilkan krosok yang berkualitas rendah, yakni berwarna hijau mati, kurang beraroma, warnanya cokelat tua, dan kisut sehingga harga di pasaran rendah.
Permasalahan lain yaitu daun tembakau yang dipetik telah lewat umur, daunnya sudah terlalu tua yang dicirikan dengan warna kuning tua yang menghasilkan krosok yang bermutu rendah. Karena itu diharapkan para pekerja lebih teliti lagi dalam memanen daun tembakau.
Selengkapnya tentang Panen dan Pascapanen Tembakau
Posting Komentar